Rabu, 17 September 2008

All about STEKPI

"Startfest": Seni Mahasiswa Mengolah Musik, Teater, dan Tubuh

Konduktor, Sugeng Pratikno memberikan arahan kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) saat festival seni Stekpi bertajuk "Starfest - balancing your life with fitness and art" di kampus, Kalibata, Jakarta, Sabtu (17/5). Festival ini sebagai wujud pembelajaran dari hasil mata kuliah seni di kampus Stekpi.
Kendati malam itu acara dimulai sedikit melewati waktu, namun gerakan-gerakan teaterikal dari sekitar lima orang mahasiswa, yang berdiri di beberapa titik di tempat pertunjukan mampu menarik perhatian penonton. Gerakan-gerakan hening dengan mulut membisu yang mungkin masih dinilai aneh bagi orang awam ternyata masih dapat memberikan kesan penuh makna.
Mahasiswa STEKPI mempertunjukkan kebolehan mereka di depan sekitar 600 orang penonton dalam pertunjukan unik yang menggabungkan elemen teater, musik, dan kebugaran dalam sebuah pergelaran. Penonton yang terdiri dari kalangan mahasiswa, siswa dan siswi sekolah menengah umum (SMU) dibuat terpukau dengan penampilan mereka yang sangat total.
Tarian modern yang dipertunjukkan adalah tarian modern dengan nuansa Rhythm and Blues (R&B) dan Hip Hop. Selain itu juga diberikan variasi gerakan yang mencontoh dari olahraga basket. Pada awal tarian juga dibumbui dengan sedikit pertunjukan drama. Melalui pertunjukan tersebut, mahasiswa memberikan kesan bahwa mereka juga adalah seorang pelaku seni.
Tema yang diangkat dalam setiap pertunjukan adalah menyangkut pemanasan global atau global warming, kenaikan bahan bakar minyak (BBM), korupsi, kemiskinan, dan berbagai wacana lainnya yang menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah beberapa waktu belakangan ini.
"Startfest"
Berangkat dari sebuah kesimpulan bahwa kehidupan semakin disibukkan dengan kegiatan ekonomi dan politik hingga aspek kesenian dan budaya semakin terabaikan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI) menggelar sebuah pertunjukan seni musik, teater dan olah tubuh dengan tajuk "STEKPI Art Festival" (Startfest).
"Startfest" yang diadakan di atrium kampus STEKPI, Kalibata, beberapa waktu lalu, merupakan hasil karya para mahasiswa STEKPI angkatan 2007, sebagai bukti pembelajaran mata kuliah Fitness and Art, Ilmu Penyelenggaraan atau Event Organizer (EO), dan Teater yang dimasukkan dalam kurikulum oleh STEKPI School of Business and Management.
Mata kuliah Fitness and Art diadakan juga dengan tujuan menyeimbangkan antara hidup dan pekerjaan, kebugaran tubuh lewat olah tubuh seperti fitness dan kesenian. Selain itu, dengan mata kuliah tersebut, mahasiswa dilatih untuk mempelajari seni pertunjukan, seni kebugaran, dan manajeman pertunjukan.
Ketua STEKPI, Bambang Trihartanto berharap, STEKPI dapat terus mempertahankan mata kuliah tersebut agar dapat menjadi kekuatan yang melengkapi para mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja. Selain itu, ia juga mengaharapkan agar seni lebih mendapatkan tempat yang istimewa di kalangan mahasiswa.
Untuk pertunjukan teater, mahasiswa STEKPI yang tergabung di dalamnya dilatih oleh Pemimpin Teater Aristokrat sekaligus Ketua Jurusan Teater Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Ucok Siregar.
Sementara untuk pertunjukan musik, dilatih oleh Sugeng Pratikno, salah satu pengajar yang juga dari IKJ. Sugeng melatih para mahasiswa dalam satu bulan penuh dan hasilnya ternyata sangat menakjubkan. Dengan menggunakan alat-alat musik buatan sendiri, Sugeng menciptakan bunyi-bunyian sederhana namun begitu harmonis.
Botol-botol kaca, ember-ember cat, gendang, dan bambu menimbulkan suara yang begitu khas dan menarik telinga. Sugeng juga sengaja memilihkan tiga buah lagu tradisional, seperti salah satunya "Yamko Rambe Yamko", untuk mengingatkan mahasiswa akan keindahan dan kekayaan lagu-lagu tradisional.
Grup seni musik perkusi yang diberikan nama Swaraningpring Ensembel oleh Sugeng berdurasi kurang lebih 30 menit. Mereka tampak berhasil menghadirkan musik yang unik dan sangat menghibur penonton yang juga didominasi oleh para orang tua calon mahasiswa.
Pengajar mata kuliah kebugaran adalah Ety Burhan, dan pengajar manajemen acara dari Malona Event Organizer. Dalam mempersiapkan pertunjukan fitness, latihan dilakukan setiap hari Jumat selama satu bulan.
Ketua panitia "Startfest", Risa Raramuri, juga mengutarakan kegembiraan dan kebanggaannya sebagai salah satu mahasiswa STEKPI yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti mata kuliah softskill, seperti kesenian dan olah tubuh.
Melalui tema tersebut, "Startfest" diharapkan dapat menimbulkan perhatian yang lebih dari pemerintah atau pihak-pihak yang terkait. Selain itu, mahasiswa dapat memiliki visi yang lebih baik dan melanjutkan cita-cita bangsa yang mulia. [WWH/R-8]


sumber : http://www.suarapembaruan.com/News/2008/06/03/Kampus/kampus02.htm

Tidak ada komentar: